Batas Armstrong atau garis Armstrong adalah ketinggian dengan tekanan atmosfer yang begitu rendah (0,0618 atmosfer atau 63 kPa (19 inHg)) hingga air mendidih pada suhu tubuh manusia: 37 °C (98,6 °F). Istilah ini dinamai dari Harry George Armstrong, pendiri Departemen Kedokteran Angkasa Angkatan Udara Amerika Serikat pada tahun 1947 di Randolph Field, Texas. Armstrong adalah orang pertama yang menemukan fenomena ini, yang muncul di ketinggian di mana manusia tidak dapat bertahan hidup bila lingkungan sekitarnya tidak dipresurisasi.[1] Di Bumi, batas Armstrong dilaporkan berada di ketinggian antara 18.900 hingga 19.350 meter (62.000 hingga 63.500 kaki, atau sekitar 12 mil (10 nmi)).[2]